08 December 2015

Ciri Ayam Pelung Berdasarkan Penetapan Mentri Pertanian 2011



KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR 2918/Kpts/OT.140/6/2011
TENTANG
PENETAPAN RUMPUN AYAM PELUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERTANIAN,


MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
KESATU :   Ayam pelung merupakan salah satu rumpun ayam lokal  Indonesia, yang mempunyai keseragaman bentuk fisik dan komposisi genetik serta kemampuan adaptasi dengan baik pada keterbatasan lingkungan.
KEDUA :    Ayam pelung mempunyai ciri khas yang berbeda dengan rumpun ayam asli atau lokal lainnya dan merupakan kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia yang perlu dilindungi dan dilestarikan.
KETIGA :   Deskripsi rumpun ayam pelung, sebagai berikut:

1.   Nama rumpun ayam : Ayam Pelung
2.   Sifat kualitatif :
a.     jengger / balung : tunggal, bergerigi berwarna merah; ukuran pada ayam jantan lebih besar dari pada ayam betina;
b.     pial : bulat berwarna merah; pada ayam jantan lebih besar dan bergayut dari pada ayam betina;
c.     badan, bentuk penampang samping : oval, silinder atau bulat; ayam jantan lebih besar dan lebih tegap dari ayam betina;
d.     warna bulu : pada ayam jantan, tidak memiliki pola khas; umumnya campuran merah dan hitam kuning dan putih, dan campuran hijau mengkilat; pada ayam betina, umumnya kuning tua kecokelatan (warna buah kemiri); kuning muda; hitam blorok dengan bercak putih atau kuning tua dengan bercak putih;
e.     warna ceker (metatarsus) : pada jantan dan betina umumnya hitam, hijau, abu-abu, kuning, atau putih;
f.      suara : khas pada ayam jantan, merdu dan mengalun panjang tidak terputus-putus;
g.     jenis irama suara : suara awal atau angkatan, terdengar besar, bertenaga, bertekanan, bersih dan mengalun tidak terburu-buru (anca); suara tengah, terdengar nyambung setelah suara awal, panjang, besar, naik, bersih, halus, jelas licin;suara akhir, terdengar nyambung setelah suara tengah, panjang, bersih dan jelas dan membesar pada ujungnya.

3.   Sifat kuantitatif:
a.     suara : durasi : 5,8-13,9 detik frekuensi : 399,85-1.352,3 hz volume : 60-63,89 db
b.     bobot badan dewasa : ayam jantan: 3,70 – 5,85 kg/ekor ayam betina: 2,70 – 4,15 kg/ekor
c.     produksi telur selama 147 hari pengamatan : 23 – 84 butir/ekor
d.     bobot telur : 45,03 – 57,03 gram/butir
e.     konsumsi ransum ayam dewasa : jantan dan betina, 130 gram/ekor/hari

4.   Sifat reproduksi:
a.     umur dewasa kelamin : jantan dan betina, 5 – 6 bulan
b.     umur bertelur pertama : 5,5 – 7 bulan

30 November 2015

Latber Ayam Pelung Jateng Terbuka V



Acara Latber Ayam Pelung Jateng Terbuka di Srikaton Tengah Purwoyoso Ngaliyan Semarang (halaman rumah Bapak Syafi'i), Minggu (29/11/2015) berlangsung semarak dan meriah. Tak kurang dari 75 peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan sekitarnya hadir dan ber-partisipasi dalam gelaran LATBER (Latihan Bernilai) yang rutin di-selenggarakan oleh Himpunan Peternak dan Penggemar Ayam Pelung Indonesia (HIPPAPI) Provinsi Jawa Tengah setiap tiga bulan sekali.

Para peserta hadir ber-silaturahmi sambil menyalurkan hobinya. Bagi pelungers (sebutan untuk penggemar ayam pelung), ayam pelung tidak sekadar hewan ternak, tapi sebagai sarana hiburan dan seni yang dapat menyejukan hati dan pikiran, saat mendengarkan alunan kokok merdu dari ayam pelung seakan hilang segala penat dan lelah, terlebih dinikmati secara beramai-ramai dengan sesama penghobi ayam pelung.


Sekjen HIPPAPI Jateng mengatakan, penyebaran Ayam Pelung di Jateng saat ini sudah cukup merata. Banyak anggota HIPPAPI yang awalnya penghobi ayam aduan, kini beralih ke ayam pelung. Mungkin dikarenakan faktor jenuh. Didalam hobi ayam pelung tidak ada praktik judi uang dan adu fisik, karna yang dikonteskan semata-mata hanya keindahan suara ayamnya saja, tandasnya. Sisi positif lainnya, antara penggemar dan peternak ayam ini bisa terjalin persaudaraan erat. Terbukti, rombongan peserta dari berbagai daerah yang hadir, awalnya tak saling kenal namun bisa berbaur guyub dan terjalin silaturahmi serta persaudaraan, baik melalui media online, offline maupun temu darat.

Adapun yang menjadi penilain dalam kontes seni suara ayam pelung meliputi : Suara angkatan, Suara Tengah, Suara ujung, Irama dan Keserasian dari kokok ayam. Tentunya rangkaian nada-nada tersebut tidak dapat berdiri sendiri, artinya nilai diberikan jika Ayam bersuara Komplit (ada angkatan, tengah dan ujung). IRAMA atau Lagu dari kokok ayam pelung, terbentuk di suara tengah. Kriteria suara TENGAH yang baik yaitu yang memiliki “BITU”. Rangkaian nada dari suara ANGKATAN, TENGAH hingga UJUNG dari kokok ayam pelung yang melibatkan kualitas (dasar suara khas pelung, bersih tidaknya, empuk kerasnya, volume besar kecilnya, sari, lunyu atau tidaknya) disebut dengan KESERASIAN.

Berikut adalah hasil dari kejuaraan Latber Ayam Pelung Jateng Terbuka 29/11 di Semarang;
Juara - Nama Ayam - Pemilik - Alamat
1.   Raju - Setiawan - Jogja
2.   Bergas - Al-Fath - Tegal
3.   Tajug - Al-Fath - Tegal
4.   Senju - Akhroni - Tegal
5.   Sarirasa - Bambang - Bantul
6.   Latas - Jamaludin - Banyumas
7.   Mitune - Demplot 02 - Kudus
8.   Rudal - Suyoko - Semarang
9.   Dongfeng - Damba - Pati
10. Gowido - Jalu - Banyumas
11. Panjalu - Jalu - Banyumas
12. Gendon - Asep - Tegal
13. Kencana - Daryanto - Solo
14. Parem - Azim Farm - Tegal
15. Peyer - Daryanto - Solo

Juara Umum Best Farm 2015: Al-Fath/Demplot 007 dari Kab.Tegal

Tim Juri : Yudhistira (Semarang), Yahya (Kudus), Rahmat (Bandung).

arsip lengkap mengenai kegiatan kejuaraan ayam pelung hippapi jawa tengah : klik

25 November 2015

Standard Disain & Ukuran Ajeng HIPJAT

Ajeng adalah kandang berkaki dengan model jeruji yang lazim digunakan dalam kontes Ayam Pelung, ajeng juga digunakan sebagai peralatan dalam kontes ayam pelung, sehingga menjadi penting untuk dimiliki setiap pemilik ayam pelung guna membiasakan ayam pelung terhadap kondisi kontes.
Berikut adalah Disain dan ukuran Ajeng standard HIPPAPI JATENG. HIPPAPI Provinsi Jawa Tengah menhimbau untuk menstandarkan disain dan ukuran untuk memudahkan inventory lapangan, sehingga pada saat ada event besar yang membutuhkan Ajeng dalam jumlah banyak dapat saling mengisi satu sama lain antar daerah di Jawa Tengah.
Tinggi total 170cm da di cat dengan warna hijau muda



08 November 2015

Kontes, Pameran dan Bursa dalam Ayam Pelung





I.        Kontes :
  1. Merupakan media dan agenda resmi untuk menguji standartd dan kualitas penampilan fisik, kesehatan, ketangkasan dan keindahan suara ayam pelung secara kompetitif dan komprehensif sesuai dengan standar yang ditetapkan.
  2. Dilaksanakan secara berjenjang dengan tingkatan, sebagai berikut ;
a)       Konkur.
Merupakan media dan agenda resmi/tIdak resmi untuk menguji standar dan kualitas penampilan fisik kesehatan, ketangkasan dan keindahan suara ayam pelung secara kompetitif dan komprehensif sesuai dengan standar yang ditetapkan dilaksanakan di tingkat kelompok.

b)       Latihan Bernilai (Latber ) / Terbuka.
Merupakan media dan agenda resmi untuk menguji standar dan kualitas penampilan fisik, kesehatan, ketangkasan dan keindahan suara ayam pelung secara kompetitif dan komprehensif sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dilaksanakan di tingkat kabupaten.
Latihan bernilai (latber) terbuka dapat di ikuti oleh peserta dari luar Kabupaten dengan ketentuan undangan yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan HIPPAPI Jawa Tengah.
Pemenang atau juara dari peringkat 1 (satu) sampai dengan peringkat 15 (lima belas) mendapat piagam penghargaan atau piala dan berhak mengikuti Kontes lokal / terbuka.        
c)       Kontes lokal/Terbuka.
Merupakan media dan agenda resmi untuk menguji standar dan kualitas penampilan fisik, kesehatan, ketangkasan dan keindahan suara ayam pelung secara kompetitif dan komprehensif sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dilaksanakan di tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Kontes lokal terbuka dapat di ikuti oleh peserta dari luar Kabupaten dengan ketentuan undangan yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan HIPPAPI Jawa Tengah.
Pemenang atau juara dari peringkat 1 (satu) sampai dengan peringkat 30 (tiga puluh) mendapatkan piagam penghargaan atau piala dan berhak mengikuti Kontes Regional / Besar.    

d)       Kontes Regional / Besar.
Merupakan media dan agenda resmi untuk menguji standar dan kualitas penampilan fisik, kesehatan, ketangkasan dan keindahan suara ayam pelung secara kompetitif dan komprehensif sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dilaksanakan di tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Kontes Regional / Besar dapat di ikuti oleh peserta dari luar Provinsi  dengan ketentuan undangan yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan HIPPAPI Jawa Tengah.
Pemenang atau juara dari peringkat 1 (satu) sampai dengan peringkat 50 (lima puluh) mendapatkan piagam penghargaan atau piala dan berhak mengikuti Kontes Nasional.      
e)       Kontes Nasional.
Merupakan media dan agenda resmi untuk menguji standar dan kualitas penampilan fisik, kesehatan, ketangkasan dan keindahan suara ayam pelung secara kompetitif dan komprehensif sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dilaksanakan di tingkat Nasional atau PERANG BINTANG, memperebutkan Piala MAMA DJARKASI CUP.
Kontes Regional / Besar dapat di ikuti oleh peserta dari luar Provinsi  dengan ketentuan undangan yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan HIPPAPI Jawa Tengah.

II.      Pameran.
Pameran merupakan media promosi Ayam pelung dapat diselenggarakan oleh siapa saja dan dimana saja dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan HIPPAPI Jawa Tengah dengan tujuan untuk meningkatkan promo Ayam pelung.


III.        Bursa.
  1. Bursa merupakan ajang penjualan Ayam pelung yang sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh HIPPAPI Jawa Tengah.
  2. Bursa dikendalikan dan dikoordinasikan oleh panitia penyelenggara yang dibentuk oleh HIPPAPI Jawa Tengah.
  3. Bursa hanya dapat diikuti oleh anggota peternak penggemar yang sudah memiliki kode peternak dan hanya mengikut sertakan ayam pelung yang sudah memiliki nomor register dan label.

IV.        Label.
  1. Label adalah Tanda khusus yang membuat kode peternak, silsilah (nasap) dan Nomor Register ayam pelung.
  2. Label wajib dipasang pada pangkal sayap kanan ayam pelung setelah didaftarkan kepada HIPPAPI terdekat dan di syahkan oleh HIPPAPI Jawa Tengah.
  3. Label diwajibkan dipasang pada usia ayam pelung 2 (dua) sampai 6 (enam) bulan dengan toleransi khusus sampai usia 1 (satu) tahun, diatas 1 (satu) tahun apabila belum didaftarkan maka ayam pelung tersebut tidak berhak lagi diajukan untuk memiliki label yang dimaksud.
  4. Setiap ayam pelung hanya dapat memiliki dan menggunakan 1 (satu) label seumur hidup.
  5. Label dikeluarkan oleh HIPPAPI Jawa Tengah.

V.        Sertifikasi.
  1. Sertifikasi adalah Surat yang menunjukkan bahwa ayam pelung dimaksud sudah teruji dan memenuhi standar fisik, bobot dan suara serta persyaratan-persyaratan tertentu.
  2. Sertifikat memuat identifikasi fisik, silsilah (nasap), nama dan kode peternak, nomor register ayam serta dimungkinkan memuat daftar prestasi ayam pelung standar.
  3. Sertifikasi dikeluarkan HIPPAPI Jawa Tengah atas permohonan anggota HIPPAPI.

     Sumber : AD/ART HIPPAPI-JATENG BAB VIII Pasal : 23

30 October 2015

5 Point Yang Dinilai Dalam Kontes Seni Suara Ayam Pelung





5 Point Yang Dinilai Dalam Kontes Seni Suara Ayam Pelung
1.       Suara awal / ANGKATAN
2.       Suara TENGAH
3.       Suara UJUNG
4.       Irama
5.       Keserasian
Untuk memudahkan istilah bahasan, Kelima point diatas di singkat dengan ATUIS (Angkatan, Tengah, Ujung, Irama dan keSerasian). Perlu diketahui beberapa teknis dalam penilaian kontes seni suara ayam pelung, diantaranya;
  • Nilai terendah untuk ATUIS pada babak penyisihan adalah 6 (enam), dan di babak final nilai terendah untuk ATUIS adalah 6,5 (enam koma lima). Artinya “sejelek-jeleknya” suara kokok ayam pelung yang komplit (ada ANGKATAN, TENGAH dan UJUNG) pada saat penilaianmendapat A|T|U|I|S = 6|6|6|6|6, jumlah 6 x 5 = 30. Lazimnya dalam kontes seni suara ayam pelung, menggunakan JURI sebanyak 3 orang, maka dengan asumsi 3 orang JURI memberikan nilai terendah maka berarti total rekap dari nilai menjadi 30 x 3 = 90.
  • ATUIS tidak dapat berdiri sendiri, artinya nilai diberikan jika Ayam bersuara Komplit ATU (ada angkatan, tengah dan ujung). IRAMA atau Lagu dari kokok ayam pelung, terbentuk di suara tengah. Kriteria suara TENGAH yang baik yaitu yang memiliki “BITU”. Rangkaian nada dari suara ANGKATAN, TENGAH hingga UJUNG dari kokok ayam pelung yang melibatkan kualitas (dasar suara khas pelung, bersih tidaknya, empuk kerasnya, volume besar kecilnya, sari, lunyu atau tidaknya) disebut dengan KESERASIAN.
  • DASAR SUARA Khas Pelung Mutlak dalam menilai ATUIS. Meskipun dalam waktu penilaian se-ekor ayam bersuara komplit (ada Angkatan, Tengah, Ujung), namun tidak memiliki dasar suara Khas Ayam Pelung, maka hal itu tidak diberikan nilai.
  • Dengan tujuan Objectivitas maka Jumlah JURI dalam penilaian Kontes Seni Suara Ayam Pelung Harus berjumlah GANJIL (lazimnya berjumlah 3 orang). Jika dalam sesi penilaian babak penyisihan hanya 2 orang juri yang memberikan nilai (hal ini bisa terjadi jika 1 orang juri tidak mendengar) maka nilai kosong dapat di isi dengan mengambil dari rerata nilai 2 juri.

Oleh: Rowobajul Pelunger Semarang

Main Ads HIPJAT

Cari