Showing posts with label latber. Show all posts
Showing posts with label latber. Show all posts

03 October 2016

Daftar Juara Latber-8 Kudus

Himpunan Peternak dan Penggemar Ayam Pelung Indonesia (HIPPAPI) Kab. Kudus sukses menggelar acara Latber Terbuka Jateng-8 pada hari minggu, 2 oktober 2016. Bertempat di halaman kantor kecamatan Dawe Kab. Kudus suasana acara begitu meriah dan semarak, terlebih dengan dukungan Kepala dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Kudus Bapak Catur Sulistiono S.Sos, M.M yang memberikan sambutan pada sesi pembukaan acara.
Kehadiran dan partisipasi para penggemar ayam pelung (Pelungers) yang datang dari berbagai penjuru kota di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jogjakarta menambah suasana kian berwarna, semua berbaur menjadi satu sekaligus berdarma wisata di Kabupaten Kudus. Pada Latber kali ini bermunculan penggemar-penggemar ayam pelung baru, ayam-ayam baru, juara-juara baru. Adapun tim juri yang bertugas dalam Kontes Ayam Pelung Latber Terbuka Jateng-8  adalah sebagai berikut: Juri Suara Yudhistira (Semarang), M. Zaki (Jawa Timur), Yahya (Kudus) dan Juri Penampilan Ali Muadzin (Semarang).

Berikut merupakan daftar hasil Kontes Ayam Pelung, Latber Terbuka Jateng-8

Daftar Juara Latber Terbuka Jateng-8

15 March 2016

Kiprah Pelungers Jateng I


[Dokumentasi Latber Terbuka Jateng -6, Banyumas, 28 Februari 2016]

Ayam pelung sudah menjadi salah satu hobi unggas yang cukup diminati. Bunyi kokok yang panjang dengan interval naik turun, menjadi daya tarik ayam asli Indonesia ini.

Ayam jenis ini berasal dari Cianjur, Jawa Barat dan sudah ada sejak abad ke-16. Pada masa itu konon pelung menjadi klangenan dan banyak dipelihara oleh bangsawan. Di Jawa Tengah, penggemar ayam ini cukup banyak, seperti di Kota Semarang, Banyumas, Solo, dan daerah lainnya. Bahkan, ada yang khusus menernakkan ayam ini. Karena banyaknya penggemar, 2012 lalu beberapa penghobi kemudian membentuk komunitas penggemar ayam pelung Jawa Tengah.

Komunitas ini menginduk pada Himpunan Peternak dan Penggemar Ayam Pelung Indonesia (Hippapi). Saat ini, anggota yang aktif tercatat sekitar 900 orang. Setiap tiga bulan sekali, komunitas ini menggelar latihan bersama dengan berpindahpindah kabupaten/kota. “28 Februari lalu digelar di Banyumas dengan peserta 90 ekor ayam. Ada penghobi dari Jawa Timur dan Yogyakarta yang datang,” kata Sekretaris Jenderal Hippapi Jateng Yudhistira Arbai kemarin. Yudhistira menerangkan, Hippapi memiliki dua misi, yakni mengajak untuk menekuni hobi dan mendorong peternak membudidayakan ayam sebanyak-banyaknya untuk memenuhi permintaan daging masyarakat.

Untuk kebutuhan konsumsi, ayam pelung dinilai cocok karena memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan ayam jawa dengan bobot 7 kilogram (kg). “Jadi, ayam jago yang tidak memiliki suara bagus, bisa untuk konsumsi. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng menantang kami sekali panen 5.000 ekor, tapi itu belum bisa dipenuhi,” ungkapnya. Untuk ayam juara, nilai jualnya sangat tinggi. Jika menjuarai kontes nasional bisa menembus Rp70 juta dan minimal Rp5 juta.

Tapi jika ingin memelihara ayam ini, Yudhistira menyarankan agar tidak sembarangan membeli bibit termasuk di pasar burung karena tidak ada jaminan. Yudhistira merekomendasikan agar membeli bibit langsung dari peternak yang tergabung di Hippapi karena galur trah ayam sudah jelas. Biasanya peternak juga menggelar bursa jual-beli saat latihan bersama. Rata-rata ayam berumur satu bulan dibanderol Rp100.000- Rp300.000 per ekor. Ayam pelung bisa disilangkan dengan jenis lainnya, seperti ayam ketawa yang memiliki fisik hampir mirip tapi ukurannya lebih kecil. Persilangan ini yang akan menghasilkan suara pelung jadi rusak.

“Saat ini kemurnian gen pelung 85% karena banyak pemula yang tidak paham sehingga sering disilangkan. Ciri-ciri ayam pelung yang bagus ini bersuara empuk atau minimal kristal dan memiliki awalan, tengahan, dan penutup yang bervariasi seperti kurva,” papar Yudhistira. Untuk kejuaraan, Yudhistira mengungkapkan yang paling bergengsi adalah Java Pelung Festival (JPF) yang digelar setiap Agustus.

Pada 2015 lalu tiga ayam dari Jateng berhasil masuk nominasi JPF, yakni Rowo Bajul (peringkat 10) milik Yudhistira; Wisanggeni (18) milik Ali Muazin, Mangkang, Semarang; dan juara penampilan milik Yahya dari Kudus. Selain suara, kontes ayam ini juga mempertandingkan kelas penampilan dengan penilaian warna dan bobot badan.

Arif Purniawan
Kota Semarang

Source : Koran SINDO

08 November 2015

Kontes, Pameran dan Bursa dalam Ayam Pelung





I.        Kontes :
  1. Merupakan media dan agenda resmi untuk menguji standartd dan kualitas penampilan fisik, kesehatan, ketangkasan dan keindahan suara ayam pelung secara kompetitif dan komprehensif sesuai dengan standar yang ditetapkan.
  2. Dilaksanakan secara berjenjang dengan tingkatan, sebagai berikut ;
a)       Konkur.
Merupakan media dan agenda resmi/tIdak resmi untuk menguji standar dan kualitas penampilan fisik kesehatan, ketangkasan dan keindahan suara ayam pelung secara kompetitif dan komprehensif sesuai dengan standar yang ditetapkan dilaksanakan di tingkat kelompok.

b)       Latihan Bernilai (Latber ) / Terbuka.
Merupakan media dan agenda resmi untuk menguji standar dan kualitas penampilan fisik, kesehatan, ketangkasan dan keindahan suara ayam pelung secara kompetitif dan komprehensif sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dilaksanakan di tingkat kabupaten.
Latihan bernilai (latber) terbuka dapat di ikuti oleh peserta dari luar Kabupaten dengan ketentuan undangan yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan HIPPAPI Jawa Tengah.
Pemenang atau juara dari peringkat 1 (satu) sampai dengan peringkat 15 (lima belas) mendapat piagam penghargaan atau piala dan berhak mengikuti Kontes lokal / terbuka.        
c)       Kontes lokal/Terbuka.
Merupakan media dan agenda resmi untuk menguji standar dan kualitas penampilan fisik, kesehatan, ketangkasan dan keindahan suara ayam pelung secara kompetitif dan komprehensif sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dilaksanakan di tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Kontes lokal terbuka dapat di ikuti oleh peserta dari luar Kabupaten dengan ketentuan undangan yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan HIPPAPI Jawa Tengah.
Pemenang atau juara dari peringkat 1 (satu) sampai dengan peringkat 30 (tiga puluh) mendapatkan piagam penghargaan atau piala dan berhak mengikuti Kontes Regional / Besar.    

d)       Kontes Regional / Besar.
Merupakan media dan agenda resmi untuk menguji standar dan kualitas penampilan fisik, kesehatan, ketangkasan dan keindahan suara ayam pelung secara kompetitif dan komprehensif sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dilaksanakan di tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Kontes Regional / Besar dapat di ikuti oleh peserta dari luar Provinsi  dengan ketentuan undangan yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan HIPPAPI Jawa Tengah.
Pemenang atau juara dari peringkat 1 (satu) sampai dengan peringkat 50 (lima puluh) mendapatkan piagam penghargaan atau piala dan berhak mengikuti Kontes Nasional.      
e)       Kontes Nasional.
Merupakan media dan agenda resmi untuk menguji standar dan kualitas penampilan fisik, kesehatan, ketangkasan dan keindahan suara ayam pelung secara kompetitif dan komprehensif sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dilaksanakan di tingkat Nasional atau PERANG BINTANG, memperebutkan Piala MAMA DJARKASI CUP.
Kontes Regional / Besar dapat di ikuti oleh peserta dari luar Provinsi  dengan ketentuan undangan yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan HIPPAPI Jawa Tengah.

II.      Pameran.
Pameran merupakan media promosi Ayam pelung dapat diselenggarakan oleh siapa saja dan dimana saja dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan HIPPAPI Jawa Tengah dengan tujuan untuk meningkatkan promo Ayam pelung.


III.        Bursa.
  1. Bursa merupakan ajang penjualan Ayam pelung yang sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh HIPPAPI Jawa Tengah.
  2. Bursa dikendalikan dan dikoordinasikan oleh panitia penyelenggara yang dibentuk oleh HIPPAPI Jawa Tengah.
  3. Bursa hanya dapat diikuti oleh anggota peternak penggemar yang sudah memiliki kode peternak dan hanya mengikut sertakan ayam pelung yang sudah memiliki nomor register dan label.

IV.        Label.
  1. Label adalah Tanda khusus yang membuat kode peternak, silsilah (nasap) dan Nomor Register ayam pelung.
  2. Label wajib dipasang pada pangkal sayap kanan ayam pelung setelah didaftarkan kepada HIPPAPI terdekat dan di syahkan oleh HIPPAPI Jawa Tengah.
  3. Label diwajibkan dipasang pada usia ayam pelung 2 (dua) sampai 6 (enam) bulan dengan toleransi khusus sampai usia 1 (satu) tahun, diatas 1 (satu) tahun apabila belum didaftarkan maka ayam pelung tersebut tidak berhak lagi diajukan untuk memiliki label yang dimaksud.
  4. Setiap ayam pelung hanya dapat memiliki dan menggunakan 1 (satu) label seumur hidup.
  5. Label dikeluarkan oleh HIPPAPI Jawa Tengah.

V.        Sertifikasi.
  1. Sertifikasi adalah Surat yang menunjukkan bahwa ayam pelung dimaksud sudah teruji dan memenuhi standar fisik, bobot dan suara serta persyaratan-persyaratan tertentu.
  2. Sertifikat memuat identifikasi fisik, silsilah (nasap), nama dan kode peternak, nomor register ayam serta dimungkinkan memuat daftar prestasi ayam pelung standar.
  3. Sertifikasi dikeluarkan HIPPAPI Jawa Tengah atas permohonan anggota HIPPAPI.

     Sumber : AD/ART HIPPAPI-JATENG BAB VIII Pasal : 23

Main Ads HIPJAT

Cari