Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Himpunan Peternak Penggemar Ayam Pelung Indonesia (HIPPAPI) memandang perlu menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga berdasarkan hal-hal :
- Bahwa sesungguhnya Ayam Pelung adalah Plasma Nutfah asli Indonesia yang berasal dari Jawa Barat dan tersebar di seluruh peloksok tanah air, dengan demikian perlu dijaga kemurniannya. dikembangkan, serta dibudidayakan sehingga menjadi kekayaan dan komoditas yang bernilai sejarah seni budaya dan ekonomis di Indonesia.
- Bahwa sesungguhnya ayam pelung merupakan potensi yang dapat dikembangkan untuk memperkuat sumber daya nasional dan mutlak perlu dipertahankan.
- Bahwa sesungguhnya ayam pelung yang merupakan aset nasional yang sudah akrab dengan nilai-nilai budaya bangsa.
- Bahwa sejarah ayam pelung telah disepakati sebagai berikut :
Bunikasih , nama salah satu Kampung di Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur. Kampung ini terletak di kaki Gunung Gede, dengan udara sejuk dan dikelilingi area pesawahan yang luas serta di aliri sungai-sungai yang berair jernih. Sejak Tahun 1700-an di Kampung ini terdapat Pesantren, Bunikasih yang di pimpin oleh KH Muhammad Soheh dan mempunyai Santri/Anak Didik dengan jumlah banyak yang datang dari berbagai Daerah , terutama dari sekitar Cianjur, Jawa Barat dan Daerah Banten untuk belajar dan menuntut ilmu keagamaan . Sekitar tahun 1850-an , seorang Ulama dan ahli Kebathinan yang bernama Mama Djarkasih ketika pergi keladang untuk bercocok tanam, beliau menemukan se-ekor anak Ayam yang turundul (Berbulu Jarang). Kemudian, Beliau menbawa dan memelihara Ayam tersebut . Setelah dewasa, Ayam ini ternyata berbeda dengan Ayam kampung pada umumnya, yaitu bersuara sangat panjang dan besar serta berirama merdu.
Banyak orang yang kagum pada suara dan tubuhnya yang gagah tinggi besar. Mereka kemudian menyebutnya dengan sebutan Ayam Pelung. Mama Djarkasih kemudian mengawinkan dengan ayam betina yang berbadan besar agar ayam yang bersuara merdu ini mempunyai keturunan yang unggul. Para Santri yang berasal dari Daerah lain setelah menyelesaikan pendidikan di Pesantren Bunikasih itu banyak yang membawa keturunan kawinan Ayam Pelung tersebut sebagai oleh-oleh ketika pulang ke daerah masing-masing. Karna suaranya yang panjang dan merdu, di sertai postur tubuh tinggi dan besar menyiratkan sosok yang gagah, pada masa itu Ayam Pelung banyak di pelihara dan di jadikan sebagai hewan kesayangan para Bangsawan, Pejabat dan ulama, bahkan dari tahun ke tahun perkembangan dan penyebaran ayam pelung ini tidak terbatas pada kalangan bangsawan saja namun di minati dan di pelihara oleh masyarakat kebanyakan. Sejak saat itu selain di Cianjur, ayam pelung telah menyebar dan berkembang ke daerah-daerah lain di Jawa Barat seperti Sukabumi, Bandung, Bogor, Garut, Tasikmalaya, Majalengka, Sumedang, provinsi-provinsi di pulau Jawa, bahkan ke seluruh pelosok nusantara. Pada tahun 1976 atas dorongan Bupati Cianjur saat itu Bapak Ir. H. Adjat Sudrajat Sudiraharja dan kepala Dinas peternakan Cianjur Ir. H Dedi Sobandi beserta para tokoh ayam pelung diantaranya H. Bustomi, H. Jaelani, H. Wasid, Anang Sungkawa, Mualim Dadang dan tokoh lainnya mendirikan HIPPAP (Himpunan Peternak Penggemar Ayam Pelung) di Cianjur. Organisasi ini bersifat lokal dan kegiatanya terbatas di lingkup Cianjur merupakan cikal bakal terbuntuknya HIPPAPI.
Sesuai dengan perkembangannya yang pesat, pada tahun 1992 atas prakarsa Prof. Dr. Ir. H. Gunawan Satari, Msc. HIPPAPI Sebagai organisasi dan wadah para peternak dan penggemar ayam pelung di cianjur, berubah menjadi Himpunan Peternak dan Penggemar Ayam Pelung Indonesia (HIPPAPI) Setelah berubah sekala organisasinya menjadi sekala Nasional yang di ikuti oleh terbentuknya HIPPAPI Provinsi dan HIPPAPI kabupaten atau cabang.
Logo HIPPAPI Prov. JATENG |
Dengan berdirinya HIPPAPI Provinsi Jawa Tengah diharapkan dapat menghimpun peternak dan penggemar ayam pelung dalam suatu wadah untuk guyub, rukun, seduluran. Karena semua agenda HIPPAPI JATENG berbasis pada silaturahmi kekeluargaan, hubungan baik persahabatan dan kekompakan setiap anggota. Dalam setiap acaranya, HIPPAPI JATENG melarang keras perjudian, membuat keributan ataupun hal lain yang melanggar hukum.
VISI :
- Ayam Pelung adalah “Plasma Nutfah” asli Indonesia, keberadaan dan keberlangsungannya perlu kita jaga.
- Menghimpun para peternak dan penggemar ayam pelung sebagai sebuah wadah seni dan budaya serta meningkatkan taraf hidup yang membangun kemandirian ekonomi.
- Standarisasi fisik dan suara khas ayam pelung.
- Peningkatan teknologi budidaya peternakan yang berbasis “home industry” .
- Penandaan, Penyegelan dan Sertifikasi ayam pelung.
- Memperkenalkan kembali pada masyarakat bahwa ayam pelung adalah sebuah seni budaya bangsa yang harus dilestarikan.
- Memperkenalkan pada para penggemar bahwa hobi ini juga bisa menarik, edukatif, bergengsi tanpa ada praktek perjudian.
- Menggiatkan lomba atau kontes ayam pelung yang lebih menarik dan sportif tanpa ada unsur perjudian.
- Menyebarkan pengetahuan kepada peternak dan penggemar ayam pelung tentang cara beternak yg baik, pengobatan dan perawatannya supaya kualitas ayam pelungnya bisa meningkat.
- Memudahkan pembiakan ayam pelung berkualitas dengan jalan memberi sosialisasi dan edukasi kepada para anggotanya.
- Menjalin keakraban antar sesama anggota HIPPAPI.
- Mengadakan dan menjalin kerja sama baik individu maupun dengan instansi dan berbagai organisasi dalam arti seluas luasnya.
- Memberikan ruang bagi para anggota untuk memudahkan penjualan dan pembelian ayam pelung berkualitas beserta fasilitas penunjangnya.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih
Salam Pelungers
HIPPAPI-JATENG