Showing posts with label seni suara ayam pelung. Show all posts
Showing posts with label seni suara ayam pelung. Show all posts

28 September 2016

Realita Pelung KUKUDUR yang sudah Punah

Oleh : Yudhistira


Suara awal yang keluar dari seekor Ayam Pelung sebagai tarikan awalan (Angkatan) pada kokok Ayam Pelung. Suara Angkatan yang baik pada Ayam Pelung   ditandai dengan :
1.       Tempo lambat sehingga terbentuk suara Angkatan yang ideal terbagi 3 ketukan dan lambat, umum kita sebut “Anca”.
2.       Bersih, bening, tidak serak atau kotor.
3.      Terbentuknya Angkatan yang baik juga dipengaruhi oleh Dasar suara yang baik, yang selama ini kita ketahui bahwa dasar suara yang baik adalah yang mendasar pada U atau paduannya, deskripsinya sebagai berikut :
ü  KUKUDUR yaitu suara angkatan dari Ayam Pelung   yang Anca, lambat dan mendasar pada U yang sempurna/murni  U U U
ü  SEMI KUKUDUR yaitu suara angkatan dari Ayam Pelung  yang Anca, lambat dan mendasar pada U, tapi tidak terlalu 100% fasih di U, kadang ada miss.
ü  KEKELUR/KUKELUR/KUKULIR yaitu suara angkatan pada Ayam Pelung  yang cukup Anca, lambat yang juga mendasar pada U dan paduannya, deskripsi seperti  U EUL U atau EU EUL U.

Pada dasarnya ketiga jenis Angkatan tersebut diatas masuk kriteria khas Ayam Pelung  yang baik, dan 3 jenis angkatan ini yang hingga sekarang diakui eksistensinya, kecuali KUKUDUR yang terlalu sempurna hingga hari ini sulit mencari contohnya. Keberadaan Angkatan KUKUDUR saat ini bisa dikatakan sudah punah, karena kesempurnaan kukudur seiring berjalannya waktu mengalami “distorsi” entah itu faktor dari genetika ataupun fisika yang kerap terjadi pada ayam pelung, mulai dari breeding, pola cuaca maupun pola pemeliharaan atau rawatan.

Angkatan Ayam Pelung tidak ada kaitan dengan VOLUME seperti mungkin kita suka dengar seseorang berkomentar bahwa ada Ayam Pelung  yang mempunyai volume besar disebut KUKUDUR dll. Walaupun ayam yang mempunyai angkatan Semi kukudur sering bervolume besar tapi tidak semua begitu. Ayam berjenis angkatan Kekelur pun banyak juga yang bervolume besar.

Berbicara istilah-istilah kata dalam suara ayam pelung yang begitu berfariatif, tentu akan membuat yang mempelajarinya menjadi bingung dan sering terjadi kesalahpahaman. Sebagai contohnya istilah VOLUME, ada pengertian yang saling bertabrakan, pertama secara harfiah VOLUME itu berarti ISI, suara ayam pelung dikatakan bagus apabila ber VOLUME padat atau berat. Kedua VOLUME yang berkaitan dengan level suara min-max, terkadang volume tersebut sering diistilahkan dengan volume besar, volume kenceng. Istilah-istilah tersebut tentunya masing-masing orang ada perbedaan, entah perbedaan istilah itu dipahami atau tidak terkadang menjadi polemik dan membuat bingung bagi orang yang belum memahami suara ayam pelung. Itulah sebabnya disarankan bagi yang ingin mempelajari seni suara ayam pelung sebisa mungkin belajar langsung dengan melihat “live performance” ayam pelung pada saat di atas ajeng.



30 October 2015

5 Point Yang Dinilai Dalam Kontes Seni Suara Ayam Pelung





5 Point Yang Dinilai Dalam Kontes Seni Suara Ayam Pelung
1.       Suara awal / ANGKATAN
2.       Suara TENGAH
3.       Suara UJUNG
4.       Irama
5.       Keserasian
Untuk memudahkan istilah bahasan, Kelima point diatas di singkat dengan ATUIS (Angkatan, Tengah, Ujung, Irama dan keSerasian). Perlu diketahui beberapa teknis dalam penilaian kontes seni suara ayam pelung, diantaranya;
  • Nilai terendah untuk ATUIS pada babak penyisihan adalah 6 (enam), dan di babak final nilai terendah untuk ATUIS adalah 6,5 (enam koma lima). Artinya “sejelek-jeleknya” suara kokok ayam pelung yang komplit (ada ANGKATAN, TENGAH dan UJUNG) pada saat penilaianmendapat A|T|U|I|S = 6|6|6|6|6, jumlah 6 x 5 = 30. Lazimnya dalam kontes seni suara ayam pelung, menggunakan JURI sebanyak 3 orang, maka dengan asumsi 3 orang JURI memberikan nilai terendah maka berarti total rekap dari nilai menjadi 30 x 3 = 90.
  • ATUIS tidak dapat berdiri sendiri, artinya nilai diberikan jika Ayam bersuara Komplit ATU (ada angkatan, tengah dan ujung). IRAMA atau Lagu dari kokok ayam pelung, terbentuk di suara tengah. Kriteria suara TENGAH yang baik yaitu yang memiliki “BITU”. Rangkaian nada dari suara ANGKATAN, TENGAH hingga UJUNG dari kokok ayam pelung yang melibatkan kualitas (dasar suara khas pelung, bersih tidaknya, empuk kerasnya, volume besar kecilnya, sari, lunyu atau tidaknya) disebut dengan KESERASIAN.
  • DASAR SUARA Khas Pelung Mutlak dalam menilai ATUIS. Meskipun dalam waktu penilaian se-ekor ayam bersuara komplit (ada Angkatan, Tengah, Ujung), namun tidak memiliki dasar suara Khas Ayam Pelung, maka hal itu tidak diberikan nilai.
  • Dengan tujuan Objectivitas maka Jumlah JURI dalam penilaian Kontes Seni Suara Ayam Pelung Harus berjumlah GANJIL (lazimnya berjumlah 3 orang). Jika dalam sesi penilaian babak penyisihan hanya 2 orang juri yang memberikan nilai (hal ini bisa terjadi jika 1 orang juri tidak mendengar) maka nilai kosong dapat di isi dengan mengambil dari rerata nilai 2 juri.

Oleh: Rowobajul Pelunger Semarang

05 February 2014

Deskripsi Kriteria Suara Khas Ayam Pelung

DESKRIPSI KRITERIA SUARA KHAS AYAM PELUNG

1. DASAR SUARA : suara khas dari ayam pelung, ini yg membedakan dgn ayam2 lain. Kriteria yg baik harus didasari dgn huruf U, ini disebut bulat didukung harus bersih, empuk, bukan O,E atau EU, diperkuat dgn suara gema, gaung, echo, ibarat kita bersuara di dalam silnder atau bambu.

2. Suara Angkatan : suara awal dari koko ayam pelung. Kriteria yg baik hsrus bersih, lambat temponya, renggang ketukannya, deskripsi :
U - U - U = disebut semi kukudur.
U - EL - U = disebut Kukelur
U - EU = kuker.
Urutan deskripsi angkatan diatas dimulai dari yg terbaik.

3. SUARA TENGAH : suara sesudah angkatan dari kokok ayam pelung. Kriteria yg baik ditandai kenaikan nada, contoh u u u elllllll UUUUUUUUUUUUUUUUU, nah U besar itu adalah suara tengah, yg baik volumd lebih besar dari dasar suaranya., suara tengah disebut jg dengan istilah BITU.

4. UJUNG : Suara akhir atau ujung dari kokok ayam pelung yg ditandai dgn nada turun dan pelepasan napas.
Kriteria yg baik, nada turun tp ditahan dulu, baru dilepas, mesti bersih, dan besar.

5. IRAMA : Lagu atau irama dari kokok ayam pelung, terbentuk di suara tengah, kriteria yg baik yaitu bitu atau suara tengah yg digantung dulu setelah angkatan, baru di tengah agak ke ujung baru dibitukan dan ditahan, disebut dgn IRAMA SOPAN.

6. Gabungan atau Rangkaian nada dari suara awal hingga akhir dari kokok ayam pelung yang melibatkan kwalitas dasar suara, bersih tidaknya, empuk kerasnya, volume besar kecilnya, sari, lunyu atau tidaknya disebut dengan KESERASIAN.

Demikian Deskripsi sekilas Suara khas Ayam Pelung bagi yang ingin mengerti lebih tetang Ayam Pelung.
Mudah2an manfaat.
Sumber : Hendi Gumilar (Istana Pelung Indonesia)

Main Ads HIPJAT

Cari