08 August 2016

Laporan Rekapitulasi Kontes Ayam Pelung JPF-3

 PANITIA PELAKSANA JAVA PELUNG FESTIVAL 2016
RALAT PENETAPAN DAFTAR HASIL JUARA JAVA PELUNG FESTIVAL 2016


Menimbang             :
a.    Bahwa sesuai hasil evaluasi dan koreksi panitia setelah acara berlangsung, berdasarkan data dokumen rekapitulasi Dewan Juri dan regitrasi pendaftaran, terdapat kesalahan penulisan nama dan pemilik ayam pelung dalam publikasi daftar hasil juara;
b.    Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu dilakukan ralat penetapan daftar juara Java Pelung Festival 2016;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan        :
KESATU                   :     Ralat daftar juara Java Pelung Festival 2016 sebagai berikut:
I.      Dalam daftar hasil juara tertulis:
Nomor urut 7, Nomor kurung 77, Nama ayam Gendis, nama pemilik Hakam, alamat Gresik.
Yang benar adalah:
Nomor urut 7, Nomor Kurung 77, Nama ayam Rajo, nama pemilik Irwan, alamat Bantul.
II.    Dalam daftar hasil juara tertulis:
Nomor urut 16, Nomor kurung 79, Nama ayam Anting, nama pemilik H. Jajang, alamat Garut.
Yang benar adalah:
Nomor urut 16, Nomor Kurung 79 Nama ayam Srirama, nama pemilik Ganjar, alamat Surakarta.
KEDUA                    :     Ralat  hasil juara Java Pelung Festival 2016 ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
                                                               
Ditetapkan di Semarang, 8 Agustus 2016




Rekapitulasi Babak FINAL


Surat Keputusan Panitia JPF-3



Daftar Juara Kontes Ayam Pelung Indonesia Terbuka JPF-3


22 July 2016

Java Pelung Festival 2016 (JPF-3)

Assalamu'alaikum...
Salam Sejahtera...

Sehubungan dengan akan diselenggarakannya Kontes Ayam Pelung Indonesia Terbuka III “Java Pelung Festival 2016” (JPF-3), dengan ini kami mengundang Pengurus dan anggota HIPPAPI serta segenap pecinta, peternak, pemerhati dan komunitas pelestari ayam pelung se-Indonesia Raya untuk turut serta berpartisipasi pada :

Kegiatan       : Kontes Ayam Pelung Indonesia Terbuka III “Java Pelung Festival 2016 (JPF-3)
Hari, tanggal : Minggu, 7 Agustus 2016
Waktu            : Pukul 08:00 s/d Selesai
Tempat          : Taman Budaya Surakarta (TBS) Jl. Ir. Sutami No.57 Kentingan Surakarta Jawa Tengah.


Kami sangat mengharpakan partisipasi dan kehadirannya dalam acara tahunan HIPPAPI JATENG tersebut. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Panitia maupun sekretariat HIPPAPI JATENG.
Demikian Undangan Terbuka ini, atas perhatian, dukungan dan partisipasinya-nya kami meng-ucapkan terima kasih.

07 April 2016

Agenda Kegiatan Ayam Pelung Jateng

Agenda Kegiatan Ayam Pelung Jateng

Assalamu'alaikum...Salam Sejahtera...
Salam Guyub Rukun Sedulur Pelung Sedunia...
Kembali Pelungers Jateng "nduwe gawe"
Agenda Rutin tiap 3 Bulan sekali, yaitu Kontes Ayam Pelung "LATBER TERBUKA JATENG -7" ajang silaturahmi sesama pelungers secara nyata, ajang uji kualitas ayam pelung, ajang bursa pelung berkualitas...dibanjiri oleh pelungers-pelungers sejati se-Indonesia Raya Tanah Airku, digawangi oleh Juri-juri berkualitas, OBJECTIVE dan AMANAH, diliput berbagai media cetak dan elektronik...baik lokal maupun interlokal...berlimpah DoorPrize...dan kali ini sekaligus peresmian HIPPAPI TEGAL ...tumplek blek pokok'e...kali ini bertempat di Slawi - Kab. Tegal. Info acara terlampir teng brosur njih dulur...
Matursuwun...thank you
Wassalamu'alaikum
SALAM HIPJAT..!!!
Rukun Guyub SakLawase

15 March 2016

Kiprah Pelungers Jateng I


[Dokumentasi Latber Terbuka Jateng -6, Banyumas, 28 Februari 2016]

Ayam pelung sudah menjadi salah satu hobi unggas yang cukup diminati. Bunyi kokok yang panjang dengan interval naik turun, menjadi daya tarik ayam asli Indonesia ini.

Ayam jenis ini berasal dari Cianjur, Jawa Barat dan sudah ada sejak abad ke-16. Pada masa itu konon pelung menjadi klangenan dan banyak dipelihara oleh bangsawan. Di Jawa Tengah, penggemar ayam ini cukup banyak, seperti di Kota Semarang, Banyumas, Solo, dan daerah lainnya. Bahkan, ada yang khusus menernakkan ayam ini. Karena banyaknya penggemar, 2012 lalu beberapa penghobi kemudian membentuk komunitas penggemar ayam pelung Jawa Tengah.

Komunitas ini menginduk pada Himpunan Peternak dan Penggemar Ayam Pelung Indonesia (Hippapi). Saat ini, anggota yang aktif tercatat sekitar 900 orang. Setiap tiga bulan sekali, komunitas ini menggelar latihan bersama dengan berpindahpindah kabupaten/kota. “28 Februari lalu digelar di Banyumas dengan peserta 90 ekor ayam. Ada penghobi dari Jawa Timur dan Yogyakarta yang datang,” kata Sekretaris Jenderal Hippapi Jateng Yudhistira Arbai kemarin. Yudhistira menerangkan, Hippapi memiliki dua misi, yakni mengajak untuk menekuni hobi dan mendorong peternak membudidayakan ayam sebanyak-banyaknya untuk memenuhi permintaan daging masyarakat.

Untuk kebutuhan konsumsi, ayam pelung dinilai cocok karena memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan ayam jawa dengan bobot 7 kilogram (kg). “Jadi, ayam jago yang tidak memiliki suara bagus, bisa untuk konsumsi. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng menantang kami sekali panen 5.000 ekor, tapi itu belum bisa dipenuhi,” ungkapnya. Untuk ayam juara, nilai jualnya sangat tinggi. Jika menjuarai kontes nasional bisa menembus Rp70 juta dan minimal Rp5 juta.

Tapi jika ingin memelihara ayam ini, Yudhistira menyarankan agar tidak sembarangan membeli bibit termasuk di pasar burung karena tidak ada jaminan. Yudhistira merekomendasikan agar membeli bibit langsung dari peternak yang tergabung di Hippapi karena galur trah ayam sudah jelas. Biasanya peternak juga menggelar bursa jual-beli saat latihan bersama. Rata-rata ayam berumur satu bulan dibanderol Rp100.000- Rp300.000 per ekor. Ayam pelung bisa disilangkan dengan jenis lainnya, seperti ayam ketawa yang memiliki fisik hampir mirip tapi ukurannya lebih kecil. Persilangan ini yang akan menghasilkan suara pelung jadi rusak.

“Saat ini kemurnian gen pelung 85% karena banyak pemula yang tidak paham sehingga sering disilangkan. Ciri-ciri ayam pelung yang bagus ini bersuara empuk atau minimal kristal dan memiliki awalan, tengahan, dan penutup yang bervariasi seperti kurva,” papar Yudhistira. Untuk kejuaraan, Yudhistira mengungkapkan yang paling bergengsi adalah Java Pelung Festival (JPF) yang digelar setiap Agustus.

Pada 2015 lalu tiga ayam dari Jateng berhasil masuk nominasi JPF, yakni Rowo Bajul (peringkat 10) milik Yudhistira; Wisanggeni (18) milik Ali Muazin, Mangkang, Semarang; dan juara penampilan milik Yahya dari Kudus. Selain suara, kontes ayam ini juga mempertandingkan kelas penampilan dengan penilaian warna dan bobot badan.

Arif Purniawan
Kota Semarang

Source : Koran SINDO

08 December 2015

Ciri Ayam Pelung Berdasarkan Penetapan Mentri Pertanian 2011



KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR 2918/Kpts/OT.140/6/2011
TENTANG
PENETAPAN RUMPUN AYAM PELUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERTANIAN,


MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
KESATU :   Ayam pelung merupakan salah satu rumpun ayam lokal  Indonesia, yang mempunyai keseragaman bentuk fisik dan komposisi genetik serta kemampuan adaptasi dengan baik pada keterbatasan lingkungan.
KEDUA :    Ayam pelung mempunyai ciri khas yang berbeda dengan rumpun ayam asli atau lokal lainnya dan merupakan kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia yang perlu dilindungi dan dilestarikan.
KETIGA :   Deskripsi rumpun ayam pelung, sebagai berikut:

1.   Nama rumpun ayam : Ayam Pelung
2.   Sifat kualitatif :
a.     jengger / balung : tunggal, bergerigi berwarna merah; ukuran pada ayam jantan lebih besar dari pada ayam betina;
b.     pial : bulat berwarna merah; pada ayam jantan lebih besar dan bergayut dari pada ayam betina;
c.     badan, bentuk penampang samping : oval, silinder atau bulat; ayam jantan lebih besar dan lebih tegap dari ayam betina;
d.     warna bulu : pada ayam jantan, tidak memiliki pola khas; umumnya campuran merah dan hitam kuning dan putih, dan campuran hijau mengkilat; pada ayam betina, umumnya kuning tua kecokelatan (warna buah kemiri); kuning muda; hitam blorok dengan bercak putih atau kuning tua dengan bercak putih;
e.     warna ceker (metatarsus) : pada jantan dan betina umumnya hitam, hijau, abu-abu, kuning, atau putih;
f.      suara : khas pada ayam jantan, merdu dan mengalun panjang tidak terputus-putus;
g.     jenis irama suara : suara awal atau angkatan, terdengar besar, bertenaga, bertekanan, bersih dan mengalun tidak terburu-buru (anca); suara tengah, terdengar nyambung setelah suara awal, panjang, besar, naik, bersih, halus, jelas licin;suara akhir, terdengar nyambung setelah suara tengah, panjang, bersih dan jelas dan membesar pada ujungnya.

3.   Sifat kuantitatif:
a.     suara : durasi : 5,8-13,9 detik frekuensi : 399,85-1.352,3 hz volume : 60-63,89 db
b.     bobot badan dewasa : ayam jantan: 3,70 – 5,85 kg/ekor ayam betina: 2,70 – 4,15 kg/ekor
c.     produksi telur selama 147 hari pengamatan : 23 – 84 butir/ekor
d.     bobot telur : 45,03 – 57,03 gram/butir
e.     konsumsi ransum ayam dewasa : jantan dan betina, 130 gram/ekor/hari

4.   Sifat reproduksi:
a.     umur dewasa kelamin : jantan dan betina, 5 – 6 bulan
b.     umur bertelur pertama : 5,5 – 7 bulan

30 November 2015

Latber Ayam Pelung Jateng Terbuka V



Acara Latber Ayam Pelung Jateng Terbuka di Srikaton Tengah Purwoyoso Ngaliyan Semarang (halaman rumah Bapak Syafi'i), Minggu (29/11/2015) berlangsung semarak dan meriah. Tak kurang dari 75 peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan sekitarnya hadir dan ber-partisipasi dalam gelaran LATBER (Latihan Bernilai) yang rutin di-selenggarakan oleh Himpunan Peternak dan Penggemar Ayam Pelung Indonesia (HIPPAPI) Provinsi Jawa Tengah setiap tiga bulan sekali.

Para peserta hadir ber-silaturahmi sambil menyalurkan hobinya. Bagi pelungers (sebutan untuk penggemar ayam pelung), ayam pelung tidak sekadar hewan ternak, tapi sebagai sarana hiburan dan seni yang dapat menyejukan hati dan pikiran, saat mendengarkan alunan kokok merdu dari ayam pelung seakan hilang segala penat dan lelah, terlebih dinikmati secara beramai-ramai dengan sesama penghobi ayam pelung.


Sekjen HIPPAPI Jateng mengatakan, penyebaran Ayam Pelung di Jateng saat ini sudah cukup merata. Banyak anggota HIPPAPI yang awalnya penghobi ayam aduan, kini beralih ke ayam pelung. Mungkin dikarenakan faktor jenuh. Didalam hobi ayam pelung tidak ada praktik judi uang dan adu fisik, karna yang dikonteskan semata-mata hanya keindahan suara ayamnya saja, tandasnya. Sisi positif lainnya, antara penggemar dan peternak ayam ini bisa terjalin persaudaraan erat. Terbukti, rombongan peserta dari berbagai daerah yang hadir, awalnya tak saling kenal namun bisa berbaur guyub dan terjalin silaturahmi serta persaudaraan, baik melalui media online, offline maupun temu darat.

Adapun yang menjadi penilain dalam kontes seni suara ayam pelung meliputi : Suara angkatan, Suara Tengah, Suara ujung, Irama dan Keserasian dari kokok ayam. Tentunya rangkaian nada-nada tersebut tidak dapat berdiri sendiri, artinya nilai diberikan jika Ayam bersuara Komplit (ada angkatan, tengah dan ujung). IRAMA atau Lagu dari kokok ayam pelung, terbentuk di suara tengah. Kriteria suara TENGAH yang baik yaitu yang memiliki “BITU”. Rangkaian nada dari suara ANGKATAN, TENGAH hingga UJUNG dari kokok ayam pelung yang melibatkan kualitas (dasar suara khas pelung, bersih tidaknya, empuk kerasnya, volume besar kecilnya, sari, lunyu atau tidaknya) disebut dengan KESERASIAN.

Berikut adalah hasil dari kejuaraan Latber Ayam Pelung Jateng Terbuka 29/11 di Semarang;
Juara - Nama Ayam - Pemilik - Alamat
1.   Raju - Setiawan - Jogja
2.   Bergas - Al-Fath - Tegal
3.   Tajug - Al-Fath - Tegal
4.   Senju - Akhroni - Tegal
5.   Sarirasa - Bambang - Bantul
6.   Latas - Jamaludin - Banyumas
7.   Mitune - Demplot 02 - Kudus
8.   Rudal - Suyoko - Semarang
9.   Dongfeng - Damba - Pati
10. Gowido - Jalu - Banyumas
11. Panjalu - Jalu - Banyumas
12. Gendon - Asep - Tegal
13. Kencana - Daryanto - Solo
14. Parem - Azim Farm - Tegal
15. Peyer - Daryanto - Solo

Juara Umum Best Farm 2015: Al-Fath/Demplot 007 dari Kab.Tegal

Tim Juri : Yudhistira (Semarang), Yahya (Kudus), Rahmat (Bandung).

arsip lengkap mengenai kegiatan kejuaraan ayam pelung hippapi jawa tengah : klik

25 November 2015

Standard Disain & Ukuran Ajeng HIPJAT

Ajeng adalah kandang berkaki dengan model jeruji yang lazim digunakan dalam kontes Ayam Pelung, ajeng juga digunakan sebagai peralatan dalam kontes ayam pelung, sehingga menjadi penting untuk dimiliki setiap pemilik ayam pelung guna membiasakan ayam pelung terhadap kondisi kontes.
Berikut adalah Disain dan ukuran Ajeng standard HIPPAPI JATENG. HIPPAPI Provinsi Jawa Tengah menhimbau untuk menstandarkan disain dan ukuran untuk memudahkan inventory lapangan, sehingga pada saat ada event besar yang membutuhkan Ajeng dalam jumlah banyak dapat saling mengisi satu sama lain antar daerah di Jawa Tengah.
Tinggi total 170cm da di cat dengan warna hijau muda



Main Ads HIPJAT

Cari